Monday, December 11, 2017

Kenapa Bertemu Untuk Membisu...




Kenapa bertemu untuk membisu,
Luahan bicara hanya sebaris kata,
Luahan rasa hanya berdiam sahaha,
Kelu lidah mengungkap kata,
Kebas bibir menyusun bicara,

Kenapa bertemu untuk membisu,
Takut menyakiti andai tersalah kata,
Takut mengguris bila terlebih bicara,
Langsung lidah terdiam seribu bahasa,
Langsung bibir terkatup tanpa senaskhah kata,

Kenapa bertemu untuk membisu,
Walau jarak seinci umpama berbatu jauhnya,
Walau sehasta tetap tidak mampu bertentang mata,
Ego hati ini untuk mengaku kesilapan yang ada,
Hingga hati ini telah mula hilang rasa,

Kenapa bertemu untuk membisu,
Persoalan tanpa jawapan yang pasti ada,
Atau masih mencari kepastian yang belum tentu ada,
Masih menunggu dalam kepastian masa,
Mungkinkah berubah ini semua...


Friday, December 8, 2017

Sendiri...





Sendiri,

Dalam diam aku bersendiri,
Dalam tawa aku bersendiri,
Dalam tangis aku bersendiri,
Dalam sepi aku masih bersendiri.

Sendiri,

Mungkin aku terlalu asyik bersendiri,
Sehingga aku sering terlupa ada orang di sisi,
Mungkin aku terlau ego untuk bersendiri,
Sehingga semua orang aku sakiti.

Sendiri,

Biar masa berlalu aku tetap bersendiri,
Biar waktu berputar aku masih di sini,
Biar detik mendatang tidak ku ketahui,
Biarlah apa yang terjadi aku masih sendiri...

Wednesday, September 27, 2017

Zulaikha...

Zulaikha,

Namanya seindah seorang bidadari syurga,
Mulia dalam tingkah tutur bicara,
Indah dipandang berpekerti mulia,
Tulus dalam mengejar cinta Yang Esa.

Zulaikha,

Dalam kasar ada kelembutannya,
Dalam tawa ada manisnya,
Dalam bicara ada santunnya,
Dalam tingkah ada sopannya.

Zuilaikha,

Lambang keabadian cinta manusia kepada Pencipta,
Lambang kesetiaan seorang insan bernama wanita,
Mengejar cinta Yusof dalam keredaan-Nya,
Setia menemani sehingga hujung nyawa.








Friday, June 10, 2016

Aku Bukan Pujangga...



Aku Bukan Pujangga,
Aku tidak pandai menyusun kata,
Tiada kemanisan dalam bicara,
Kerna lidahku sering tersasar panahannya,
Hingga melukai hati dan jiwa.

Aku bukan pujangga,
Aku bukan gombal meluah kata,
Kerna ia terbit dari luahan rasa,
Walau kadangnya lari dari erti tersiratnya,
Terlepas tidak dapat terundur kembali waktunya,

Aku bukan pujangga,
Namun aku ingin kau tahu apa yang intinya,
Di balik tiap ungkap-ungkap kata,
Aku inginkan sebuah kemaafan setulusnya,
Agar tiada penyesalan di akhirnya.


Friday, January 1, 2016

Aku Juga Seorang Wanita...


Aku juga seorang wanita,
Yang ingin dibelai dan dimanja,
Yang juga berhati selembut sutera,
Yang juga ego dalam amarah jiwa,
Yang juga tewas dalam penyesalan di akhirnya.

Aku juga seorang wanita,
Mudah merajuk tanpa ketahuan hala,
Mudah terasa tanpa sebab yang seutuhnya,
Mudah marah tanpa kawalan akal minda,
Mudah kecewa bila harapan menjadi palsu diakhirnya,


Aku juga seorang wanita,
Tidak kuat bersendiri dalam dilema,
Tidak kuat berdiam tanpa suara,
Tidak kuat menahan segala duka,
Tidak kuat menangis dalam ketawa,

Aku juga seorang wanita,
Perlu sahabat yang ada sentiasa,
Perlu sahabat menemani sentisasa,
Namun tidak perlu setiap detik cukup sekadar ada,
Kerana aku tidak kuat sendiri menghadapinya.

Kerna aku juga seorang wanita.... 


Thursday, December 31, 2015

Mati...



Mati...
Datang tanpa disedari,
Membawa makna dalam sejuta erti,
Membawa kehendak dari Ilahi,
Menjemput jiwa-jiwa yang diingini,
Namun adakah kita sedar akan semua ini.

Mati,
Andai itu sebuah ketetapan yang pasti,
Aku belajar untuk menerima setiap yang terjadi,
Kerana itu Qadar' dan Qadar janji Ilahi,
Setiap yang bernyawa pasti akan merasai,
Aku reda tanpa perlu ditangisi insan yang pergi.

Mati,
Mungkin itu satu petunjuk kepada diri,
Agar kembali ke jalan kebenaran syurgawi,
Mencari hidayah menerangi kegelapan hati,
Mencari kasih Ilahi yang kekal abadi,
Agar tiada penyesalan di akhir nanti.

Mati, 
Jika seru telah hadir menjemput diri,
Jemputlah daku dalam sebaik hikmah insani,
Lindungi jasadku dari seksaan bumi,
Lebarkan sayap jibril melidungi rohku nanti,
Mengiri dalam amalan menuju syurga abadi...


Friday, May 29, 2015

Cinta Mekar Selamanya...


Bebaskan aku dari seksaan batin ini,
Ibarat bintang-bintang langit malam yang dinanti,
Bersama angin bertiup di sebalik kedinginan hati, 
Menanti dirimu dalam dakapan diri,
Tatkala dua hati berdetik seiring tanpa disedari,

Ku harap kau percaya ketulusan hati ini,
Walau sepurnama musim berlalu pergi,
Ku tak akan membiarkanmu pergi
Pegang erat tanganku melewati hari-hari,
Tanpa kata cinta ini kita ketahui,

Walau sukar bibir mengungkap rasa hati,
Setiap malam ku lewati,
Memikirkan dirimu yang dirindui,
Walau terpaksa ku lewati sendiri,
Namun senyumanmu menemani setiap detik sepi,

Walau tiada kepastian tetap ku menanti,
Walau sakit tetap tidak ku hindari,
Hanya kelembutan hatimu dapat merebah sunyi,
Dari kedinginan tak bertepi,
Biarkanlah cinta yang ada di hati,

Ibarat bunga yang mekar indah mewangi,
Dalam setiap ruang dan waktu mengisi,
Tidak pernah ku melepaskan mimpi
Cinta penuh penantian menjadi ujian hati,
Apakah cinta ini cinta abadi,

Akanku pegang setiap janji,
Janji cinta setia dan sejati,
Melewati setiap ruang waktu yang berdetik pergi,
Menanti dirimu menjadi pendamping di sisi,
Kerna cinta adalah dongeng yang menyatukan dua hati...


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...