Wednesday, March 20, 2013

Cuba...



Aku mencuba,
Mengenal apa cinta itu,
Memahami setiap gerak dirimu,
Memahami setiap bisikan hatimu,
Namun adakah aku mampu ?
Tatkala hati ini belum pasti tentang cinta itu,
Aku mencuba,
Menjawab semua persoalan yang membelenggu,
Adakah kau akan memahamiku ?
Adakah kau akan mengekori jejak yang ditinggalkan ?
Adakah kau akan mengejar cintaku yang mula menjauhimu ?
Adakah kau akan hadir di kala aku berada di perhentian cintamu ?
Adakah kau akan setia bila aku sentiasa menginginkanmu ?
Aku mencuba,
Mencintaimu setulusnya aku,
Namun adakah kau pun begitu ?
Adakah kau akan tetap di sampingku seperti yang aku mahu ?
Kerana hanya dirimu yang aku perlu,
Apabila impian duniawi mula mencari sinar dirimu,
Kau terus berlari tanpa menoleh ke arahku,
Itulah saatnya aku tahu semuanya tidak seperti dulu,
Namun aku belum siap untuk itu,
Aku mencuba,
Mencuba untuk jujur mencintaimu,
Meletakkan secangkir kepercayaan untukmu,
Aku akan terus mebina cinta antara kau dan aku,
Kerana aku takut kehilanganmu,
Hanya kau yang aku mahu,
Harap kau sentiasa di sisiku,
Menemani setiap sisi gelapku,
Melengkapi kepingan hatiku,
Aku harap kau juga akan mencuba ke arah itu,
Cubalah....





Monday, March 18, 2013

KOTA MAKKAH ADALAH PUSAT BUMI...




KOTA MAKKAH ADALAH PUSAT BUMI
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah.
Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Rasulullah SAW bersabda :
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”
Radiasi dari Ka'bah ini tak dapat diketahui tanpa pesawat antariksa abad 20, membuktikan jika Qur'an ialah berasal dari ALLAH, & bukti Qur'an mukjizat sepanjang masa. Karena banyak ayat yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan terakhir, zaman terakhir.
Adakah hadis nabawi yg mbuktikan fakta yang mengejutkan ini?
Jawapannya adalah YA..
Nabi bersabda:
‘Ka’bah itu adalah sesistem tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Ini dapat dibuktikan dgn fakta2 saintifik:
Bukti2 Makkah Pusat Bumi
[ Bukti 1 ]
Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti ibu bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber kepada semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini.
[ Bukti 2 ]
Ada beberapa ayat dan hadis nabawi yang memperkuatkan fakta ini. Allah berfirman maksud-nya:
Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembusi (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusinya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan). (ar-Rahman: 33).
Berdasarkan ayat ini dan beberapa hadis dapat difahamkan bahawa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Mekah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu bererti bahwa Mekah juga berada di tengah-tengah lapisan langit.
[ Bukti 3 ]
Selain itu ada hadis yang menerangkan bahawa Masjidil Haram di Mekah, tempat kaabah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.
Nabi SAW bersabda maksudnya:
"Wahai orang-orang Mekah, wahai orang-orang Quraisy , sesungguhnya kamu berada di bawah pertengahan langit".
[ Bukti 4 ]
Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu dia meneliti posisi 7 benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Setelah 2 tahun membuat kajian yg complex itu dgn program2 komputer utk menentukan jarak2 yg tepat dll. Dia merasa kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Dia mengumpamakan seperti 1 lingkaran dan Makkah ialah titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Ogos 1978).
[ Bukti 5 ]
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, memberikan hasil yang sama ketika kajian lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
[ Bukti 6 ]
Telah ada teori ilmiah yg sahih bhawa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. 4 An-Nisaa':82

Setiap Detik...



Setiap detik waktu,
Kau hadir dalam khayalan realitiku,
Hadirmu memberi sinar baru,
Kau hanyut dalam lena mimpiku,
Dalam kedinginan malam kau berbisik di sebalik angin bayu,
Setiap detik waktu,
Aku selalu memikirkanmu,
Kerna kau selalu muncul dalam halusinasiku,
Walau ku cuba melupakanmu,
Walau ku cuba membuangmu jauh dari fikiranku,
Namun aku tidak mampu,
Kerna hadir dirimu menyinari siang dan malamku,
Setiap detik waktu,
Walau wujudmu hanya halusinasi bagiku,
Namun setiap hadirmu akan ku tunggu,
Kerna setiap detik bersamu amat ku rindu,
Tapi mengapa saat ku sedar kau tiada di sisiku,
Mungkinkah kau akan benar hadir dalam realiti hidupku,
Setiap detik waktu,
Aku akan terus menunggumu,
Walau kapan hadir dirimu tidak aku tahu,
Hanya satu pintaku,
Jika kau benar wujud di sampingku,
Akan aku curah kasih dan cinta hanya untukmu,
Kerana aku ingin kau tahu,
Setiap detik waktu kau selalu dalam ingatanku,
Hadirlah kau bersama melengkapi setiap detik waktu,
Menghiasi setiap detik yang berlalu,
InsyaAllah sehngga akhir hayat jasad dan jiwa kita turut bersatu,
SETIAP DETIK WAKTU...


Sunday, March 17, 2013

Maafkan Aku...



Maafkan aku,
Sebuah ungkapan kata,
Bicara hati setelah hatimu ku mendua,
Bukan niatku membuat hatimu terluka,
Namun waktu tanpamu telah mengubah segalanya,
Saat kau meninggalkan aku tanpa sebuah kata,
Hanya tinggal untukku sebuah tanda tanya,
Adakah kau pergi dengan meninggalkan cinta ?
Adakah kau masih membutuhkan masa ?
JIka kau kembali adakah hubungan ni seperti saat kita mula bersama ?
Maafkan aku,
Aku tidak mampu berjauhan tanpa sebuah kepastian masa,
Aku hanya manusia biasa,
Aku tidak bisa hidup tanpa cinta,
Aku takut hidup bersendirian tanpa teman untukku berkongsi segalanya,
Pelbagai persoalan telah membuatku sesak di dada,
Di manakah kau di kala aku sedang berduka,
Di manakah kau di saat aku ingin mengubat luka,
Di manakah kau di saat aku ingin berkongsi bahagia,
Maafkan aku,
Kerana telah mencari di hatimu sebuah luka,
Kerana telah mengkhianati kenangan indah yang tercipta,
Kerana tidak mampu pertahan memori bahagia,
Namun hanya satu ku pinta,
Jangan kau alir mata,
Kerana aku takut tidak mampu mengusapnya,
Kerana aku tidak lagi di sisimu sentiasa,
Binalah sebuah bahagia,
Agar aku tidak menyesal atas segalanya,
Maafkan aku,
Maafkan aku kerana tidak sempurna,
Maafkan aku untuk segalanya,
Maafkan aku kerana tidak bisa setia,
MAAF...




Noktah...



Noktah,
Titik akhir sebuah cerita,
Tanda akhir sebuah kata,
Pengakhiran tanpa sebuah tanda tanya,
Walau beribu persoalan namun tidak ada jawapan untuknya,
Saat terbisik di hati sebuah tanda tanya,
Kenapa telah berakhir segalanya ?
Ke manakah hilangnya diari kehidupan bersama ?
Namun tidak ada bicara mampu meluah segalanya,
Noktah,
Telahku lalui perjalanan yang penuh duka,
Tercarik kulitku hingga terkesan luka,
Darah yang mengalir menjadi petanda,
Petanda betapa rapuhnya sebuah cinta,
Noktah,
Ke manakah hilangnya cinta ?
Saat setitik noktah mengakhiri kenangan indah bersama,
Tidak terjangkau hati menerima,
Tidak terucap kata menghadapinya,
Mungkin nampak sempurna di mata,
Namun nampak palsu pada kebenarannya,
Noktah,
Tatkala dulu terlihat betapa agungya cinta,
Saat indah bersama mula terbina,
Setiap detik ibarat di syurga dunia,
Namun segalanya lenyap sekelip mata,
Kini terkambus segala rasa cinta,
Hanya tersisa sebuah memori luka,
Noktah mengakhiri segala kenangan bersama.
NOKTAH


Saturday, March 16, 2013

Cinta Bilang Benci...



Cinta bilang Benci,
Pancaran matamu membuat lamunanku terhenti,
Jauh di bibir terkesan di hati,
Itulah dirinu yang tidak berani meluah isi hati,
Hati berbisik cinta namun lidah berkata benci,    
            Setiap tindak-tanduk mumembuatku tertanya-tanya dalam diri,
Mungkinkah kau akan meluah isi hati ?
Mungkinkah kau hanya akan mendiam diri ?
Adakah kau akan memberiku jawapan yang pasti ?
Atau kau hanya akan terus menipu diri,
Cinta bilang Benci,
Ungkapan yang selalu terucap di bibirmu berulang kali,
Ungkapan yang hanya akan terus menusuk hati,
Menikam kalbu ibarat duri,
Aku takut tidak mampu bertahan lagi,
Cinta bilang Benci,
Jangan kau terus berdusta lagi,
Kerana aku takut hatimu yang terluka nanti,
Di saat aku tidak mampu bertahan lagi,
Di saat cintaku yang dulu tidak mampu untuk kembali,
Cinta bilang Benci,
Inginku berbisik di lubuk hati,
Agar kau dapat memahami,
Cinta payah datang tapi mudah pergi,
Ungkapkan apa yang terbuku di hati,
Dalam cinta mengharap reda Ilahi,
Agar mampu terbina istana menanti,
InsyaAllah cinta yang kekal abadi,
CINTA BILANG BENCI...!!!





               

Thursday, March 14, 2013

Lelaki itu, Imamku!!!



Assalammualaikum,
Lelaki itu, Imamku...
Lelaki itu bagiku sebuah kurniaan,
Itulah dia takdir yang Allah tetapkan,
Tulusnya hatinya bersama keazaman,
Ingin menyunting diriku menjadi yang halal dalam sebuah ikatan,
Lelaki itu, Imamku...
Setiap saat untukmu sebuah penantian,
Setiap detik bersamamu sebuah keinginan,
Menanti hadir dirimu sebuah keikhlasan,
Setiap cintaku untukmu sebuah ketulusan,
Lelaki itu, Imamku...
Wahai imamku yang selama ini aku dambakan,
Sepatah namamu ku lafaz seiring kalimah Allah yang ku ucapkan,
Setiap degup jantungku bersatu dengan nadimu yang berdenyutan,
Hadirmu untukku membuka jalan sinar kebenaran,
Semoga kompas ilmumu memberiku perlindungan,
Lelaki itu, Imamku...
Dapat berdamping di sisimu sebuah penghormatan,
Memilikimu sebagai yang halal untukku sebuah keindahan,
Bersamamu membawa tanda cinta ke syurga yang berkekalan,
InsyaAllah....


Saturday, March 9, 2013

Tanda soal..???


Aku memberi tanda soal tentang cinta kepadamu,
Adakah kau cinta aku ?
Kerana ada kepastian yang ingin aku tahu,
Betapa tulus cintamu ?
Betapa dalam cintamu ?
Kerana cintaku hanya untuk dirimu,
Aku berharap kau mampu menjadi imamku,
Ingin ku luah sesuatu,
Aku harap kau mendengar itu,
Aku sangat merinduimu,
Kau sentiasa dalam ingatan bersama detik yang berlalu,
Walau musim berubah namun cintaku tetap jitu,
Jangan kau lindung lagi luahkan isi hatimu,
Akuilah bersama keikhlasan hatimu,
Cintailah dengan tulus agar luka di hati mampu terubat dengan cintamu,
Wahai kasih tulus aku mencinta dengan jiwa yang aku mampu,
Bawalah cinta ini ke jalan yang halal bersama restu,
Akan ku genggam erat tangamu,
Tidak akan ku dibawa lari bersama angin bayu,
Akan ku buang tanda soal yang melingkari hatiku,
Jika tanda cinta ini telah terjawab olehmu,
Bisikkan di hatiku keikhlasanmu,
Agar mampu terbina syurga idaman untukmu dan untukku,
Dengan nama Allah hanya kau, wahai imamku....



Wednesday, March 6, 2013

Cinta Halal...


Wahai cinta hatiku,
Aku ingin berbisik dalam lubuk hatimu,
Bahawa aku ingin sentiasa di sampingmu,
Cintaku ada untukmu,
Teringin sekali aku ingin mendekatimu,
Aku ingin mengukir senyuman seindah mentari di pipimu,
Wahai cinta hanya engkau yang aku mahu,
Hanya engkau yang aku perlu,
Aku ingin kau tahu hanya dirimu untukku,
Dalam mimpi kau hadir menjengukku,
Dalam jaga kau muncul menyinari hidupku,
Setiap saat namamu muncul dalam khayalanku,
Setiap detik namamu terungkap di bibirku,
Empat mata ingin berbicara menusuk tajam ke matamu,
Inginku luah segala isi yang terpendam dalam hatiku,
Walau jasad kita terpisah antara gunung berbatu,
Walau nafas kita terhalang dalam siulan angin yang berlalu,
Walau pancaran matamu terpantul dalam cermin kaca itu,
Walau suaramu tenggelam dalam gema yang jitu,
Namun hati kita sentiasa bersatu,
Tiada yang lain hanya kau dan aku,
Wahai cinta hatiku,
Semoga cinta ini terbina bersama restu,
Mendapat rahmat daripada Allah Yang Satu,
Dengan cinta yang halal antara kau dan aku,
InsyaAllah...


Luka bertubi-tubi...



Dalam sedetik ini semua terjadi,
Tanpa ada persoalan mahupun jawapan yang pasti,
Luka-luka yang ku rasakan kini,
Kau beri bertubi-tubi,
Namun aku bertahan dalam tangisan hati,
Aku belajar untuk tabahkan diri,
Aku tidak ingin untuk menangis lagi,
Mungkin ini semua berlaku atas khilaf diri,
Gerak tubuh yang salah tanpa aku sedari,
Mungkin ini balasan atas dosa sebelum ini,
Mungkin ini adalah ujian daripada Ilahi,
Aku terima dan aku belajar untuk meredai,
Walau aku tahu hati ini belum kuat untuk menghadapi,
Namun aku biar waktu mengubah segala yang terjadi,
Dalam ruang waktu mengubat luka di hati,
Kerana tidak mampu aku ingin ungkapkan beban di hati,
Biarlah hanya 'Dia' sahaja tempat aku mengadu isi di hati,
 Dalam sujud aku lemah menghadapNya Ya Ilahi,
Tidak kata mampu menjelaskan segala ini,
Namun akan ku cuba harungi,
InsyaAllah akan ada jawapan yang pasti,
Mengharap petunjuk dariNya di hujungnya nanti...
Amin....

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...